Pengertian
dan Fungsi Transmitter
Transmitter
adalah suatu alat kelanjutan dari sensor, dimana merupakan salah satu elemen
dari sistem pengendalian proses. Untuk mengukur besaran dari suatu proses
digunakan alat ukur yang disebut sebagai sensor (bagian yang berhubungan
langsung dengan medium yang diukur), dimana transmitter kemudian mengubah
sinyal yang diterima dari sensor menjadi sinyal standart. Berdasarkan
besaran yang perlu ditransformasikan transmitter dapat digolongkan sebagai
transmitter temperatur, transmitter tinggi permukaan, transmitter
aliran.Transmitter dapat dihubungkan dengan berbagai alat penerima seperti
instrument penunjuk, alat pencatat, pengatur yang mempunyai sinyal masukan yang
standart.
Transmitter adalah alat yang digunakan untuk mengubah perubahan sensing
element dari sebuah sensor menjadi sinyal yang mampu diterjemahkan oleh
controller. Sinyal untuk mentransmisikan ini ada dua macam yaitu pneumatic dan
electric. Sistem transmisi pneumatic adalah transmisi menggunakan udara
bertekanan untuk mengirimkan sinyal. Besar tekanan udara yang digunakan adalah
sekitar 3-15 psi. Sistem ini adalah system lama sebelum kemunculan era
elektrik. Sistem transmisi elektronik adalah transmisi menggunakan sinyal
elektrik untuk mengirimkan sinyal. Range yang digunakan untuk transmisi ini
adalah 4-20mA dan 1-5 VDC.
Transmitter sendiri ada yang berfungsi
sebagai pengirim sinyal saja, atau ada juga yang mengkonversi besaran yang
diinginkan. Selain ditransmisikan ke controller (control room), transmitter
juga memiliki display di lapangan yang digunakan untuk pengecekan secara
manual. Biasanya besaran yang ditunjukkan di lapangan adalah berapa persen dari
tekanan. Dari situ bisa dikonversikan menjadi berapa flowrate (jika mengukur
flow) atau berapa level (jika mengukur kedalaman), dsb. Ada juga transmitter
yang kemunculan nilai besarannya sudah berupa besaran yang diinginkan misalkan
mengukur flow dengan differential pressure. Pada transmitter bisa langsung menunjukkan
berapa besar flownya, bukan berapa besar differential pressurenya. Semakin baru
teknologi yang digunakan maka semakin bagus juga performa dari transmitter
tersebut.
Untuk mentransmisikan sinyal dari
transmitter ke control room, transmitter melakukan pengkondisian sinyal
terlebih dahulu agar sesuai dengan spesifikasi (tegangannya, arusnya).
Transmisi yang digunakan untuk pengiriman sinyal, seperti yang sudah
disebutkan sebelum, ada pneumatic dan elektrik. Perbedaan dari kedua transmisi
tersebut adalah:
Tergantung pada jenis sinyal keluaran dapat dibedakan
misalnya sinyal transmitter pneumatik dan transmitter elektrik. Seperti semua
alat penumatik, transmitter pneumatik mempunyai keuntungan yakni aman terhadap
bahaya percikan api yang diakibatkan hubungan singkat pada transmitter
elektrik.
Kegunaan
dari transmitter yang memberikan sinyal standart berupa sinyal pneumatik atau
sinyal listrik dari besaran proses (process variable) yang diukur ke peralatan
lain yang membutuhkannya antara lain :
1. Peralatan lain seperti indikator, recorder yang bekerja dengan standart
sinyal yang sama
2. Memungkinkan pengiriman sinyal kepada jarak yang cukup jauh dan cepat serta aman
3. Menekan biaya pengoperasian maupun biaya pemeliharaan.
2. Memungkinkan pengiriman sinyal kepada jarak yang cukup jauh dan cepat serta aman
3. Menekan biaya pengoperasian maupun biaya pemeliharaan.
Sinyal
Transmitter
Sinyal transmitter adalah suatu tanda ataupun sinyal yang diberikan ke alat penerima seperti pencatat, penunjuk yang berupa skala angka – angka. Jenis – jenis sinyal yang terdapat pada transmitter adalah :
Sinyal transmitter adalah suatu tanda ataupun sinyal yang diberikan ke alat penerima seperti pencatat, penunjuk yang berupa skala angka – angka. Jenis – jenis sinyal yang terdapat pada transmitter adalah :
1.
Sinyal pneumatik atau tekanan udara
Besaran standart sinyal pneumatik ini adalah 3 – 15 Psi atau 0,2 – 1,0 kg/cm2.
Besaran standart sinyal pneumatik ini adalah 3 – 15 Psi atau 0,2 – 1,0 kg/cm2.
2.
Sinyal elektrik
Besaran standart sinyal elektrik ini adalah 4 mA – 20 mA dan skala kerja sinyal
tegangan ada yang berkisar 1 – 5 VDC dan ada juga 0 – 10 VDC.
Jenis – jenis Transmitter
Dalam ilmu instrumentasi dikenal dua sistem sinyal yang dapat dipergunakan pada transmitter yaitu sinyal pneumatik dan sinyal elektrik. Berdasarkan kedua sistem tersebut transmitter dapat digolongkan menjadi dua jenis yaitu :
1.
Transmitter elektrik
2. Transmitter pneumatik
2. Transmitter pneumatik
Transmitter
Reviewed by Singgih AP
on
Oktober 03, 2018
Rating:

Tidak ada komentar: